Kamis, 14 Maret 2013

cara mengebunkan tanaman buah





 

MENGEBUNKAN TANAMAN
 BUAH


Penentua skala usaha

      Untuk  menentukan skala usaha tani harus perhitungkan daya serap pasar yang akan dimasuki meliputi jumlah permintaan pasar terhadap komoditas tersebut,Serta waktu permintaan .Kemudian ditentukan pula luas lahan yang dibutuhkan sarana dan prasarana produksi yang luas harus disediakan  serta modal yang harus tersedia untuk usaha tani tersebut
       
   JIKA ada pemungutan suara dengan pertanyaan ‘’buah apa yang paling disukai’’, hampir bisa dipastikan jawabannya adalah durian (Durio zibetthinus). Buah terfavorit di Indonesia ini tak hanya menjadi komoditas. Posisinya sudah menjelma menjadi bagian dari prestise dan life style.

Salah satu varietas yang paling disukai adalah monthong, durian unggul asal Thailand. Durian monthong memang istimewa, meski permukaan kulitnya tak sesimetris durian lokal.

Monthong memiliki beberapa keunggulan, antara lain bentuk buahnya besar dan seragam, daging buah tebal, rasanya manis dengan tekstur kesat dan tidak lembek, serta biji kempes. Monthong juga disukai pekebun durian, lantaran produktivitasnya tinggi dan umur berbuahnya relatif muda.

Banyaknya penggemar menjadikan peluang berbisnis durian monthong terbuka lebar. Anda bisa menjadi pedagang, produsen dengan membuka kebun durian, mengelola agrowisata durian, atau produsen pengolahan pangan durian seperti tart, pie, dodol, ketan durian, dan ceriping durian.

Jika memilih jadi pekebun atau pengelola agrowisata durian, Anda harus mengetahui cara budidayanya. Berkebun durian monthong sebenarnya tidak rumit, apabila Anda sudah menguasai titik-titik krusialnya. Dalam buku ‘’9 Pokok Budidaya Durian’’ (2007), Ir Budi Dharmawan menjelaskan titik-titik krusial tersebut.

Seperti judul buku tersebut, ada sembilan langkah budidaya yang harus diperhatikan, yaitu persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan rutin dan PHP preventif, pemupukan, pemeliharaan bunga dan buah, panen, pascapanen, dan PHP kuratif. Saya akan menjelaskan beberapa hal saja.
 




Persiapan Lahan
Persiapan lahan dimulai dengan land clearing, yaitu membersihkan lahan dari pohon / bangunan yang berpotensi menaungi pohon. Dilanjutkan pembuatan petakan untuk memberi tempat hidup yang layak bagi pohon.

Petakan durian dibuat dengan ukuran 8 x 8 m2 untuk daerah yang tidak terlalu lembab, atau
10 x 10 m2 untuk daerah yang memiliki tingkat kelembaban tinggi. Sebab, musuh utama pohon durian adalah jamur yang berkembang pesat di tempat lembab.

Petakan dibuat rata, dengan sudut kemiringan 10 derajat nyodok bumi. Maksudnya, apabila hujan, air tidak mengalir kencang menggerus tanah punggung petakan yang bisa menyebabkan erosi.

Selajutnya dibuat lubang tanam berukuran 80 x 80 x 80 cm3. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu. Masukkan 20 kg pupuk kompos, 500 gr rock phospate, dan 1 kg kapur dolomit ke dalam lubang tanam. Lubang lalu ditutup selama seminggu, setelah sebelumnya diberi tanda ajir bambu, tepat di tengah lubang tanam.

Masalah pembibitan juga penting diperhatikan. Kalau membeli dari penangkar, perhatikan apakah bibit tersebut memiliki pohon induk yang terbukti berbuah unggul atau tidak.

Bibit biasanya dikembangbiakkan secara okulasi, sambung, atau susuan. Semua cara itu relatif sama baiknya. Untuk memperkecil risiko kematian, sebaiknya dipilih bibit yang tingginya sudah satu meter lebih. Jika ingin membuat bibit sendiri dengan mata tunas dari pohon induk yang sudah pasti berkualitas, cara pembibitan dapat diunduh dari www.obortani.org.

Penanaman idealnya dilakukan di awal musim hujan. Namun untuk lahan yang sumber airnya cukup, penanaman bisa dilakukan kapan saja, dengan dukungan penyiraman.

Posisi penanaman untuk memacu tumbuhnya cabang adalah berbentuk ‘’air mancur’’: lengkung pucuk diarahkan ke barat. Dilanjutkan pemasangan tiang penahan angin. Usai penanaman, petakan ditanami dengan cover crop (penutup permukaan tanah) untuk menjaga kelembaban.

Pemeliharaan Rutin
Pemelilahaan rutin mencakup monitoring, preventif hama-penyakit, pemangkasan cabang yang tidak dipelihara, pemeliharaan ring sanitasi, penyiraman, dan pemeliharaan petakan.

Pemeliharaan ring sanitasi adalah menjaga radius antara pangkal batang hingga tajuk terluar tanaman supaya 100 persen bersih dari gulma dan kotoran. Pada batas tajuk terluar hingga masuk 30-40 cm diberi mulsa melingkar dari hasil babatan gulma di petakan. Rumput / cover corp di luar ring sanitasi dibabat setinggi 3 cm untuk menjaga kelembaban dan mengurangi penguapan.
Pemupukan organik harus dijadikan sebagai pupuk utama, dilakukan dua kali dalam setahun (Maret dan Oktober) dengan dosis minimal 20 kg per pohon usia di bawah lima tahun.
                                                                 
Pemupukan anorganik dilakukan minimal dua kali dalam sebulan, dengan dosis sesuai dengan umur tanaman. Pupuk anorganik yang digunakan adalah NPK (nitrogen-phosfor-kalium) dalam bentuk nitrat dan potassium.
Fase terpenting adalah pemeliharaan bunga dan buah, karena menentukan jadi dan tidaknya buah. Pada fase ini dilakukan sanitasi lingkungan agar tidak ada tempat untuk bersembunyi hamapenyakit.
                                                                        
Ketika kuntum bunga pertama kali muncul, penyemprotan preventif untuk mencegah hama penggerek bunga, semut, dan hama-hama lainnya. Setelah penyemprotan, bunga tak boleh diintervensi dengan pestisida hingga masa penyerbukan selesai dan bunga berubah menjadi pentil.

Pada fase ini juga dilakukan penjarangan pentil buah. Jika semua pentil dibiarkan menjadi buah, maka buah yang terbentuk berukuran kecil-kecil, bahkan tidak bisa matang karena tidak terisi cukup pati hasil fotosintesis.
Penjarangan pentil bisa dilakukan dengan menaksir jumlah daun dalam satu jalur dahan, dengan perbandingan 1 butir durian (seberat 3-4 kg) memerlukan sedikitnya 100 daun dalam dahan tersebut.

Artinya, jika dalam dahan terdapat 500 daun, maka maksimal hanya boleh dibuahkan 5 butir / dahan. Buah berusia lebih dari 60 hari diikat tali, yang ditalikan pada dahan.

Panen adalah tahapan yang paling ditunggu para pekebun durian. Panen dilakukan kalau buah sudah masak pohon, ditandai dengan lepasnya tangkai buah dari dahan.

Potensi hasil durian monthong bisa mencapai Rp 100 juta/ha/tahun. Sebab dengan jarak tanam 10 x 10 m2, Anda bisa memiliki 100 pohon, dan setiap pohon bisa menghasilkan 20 butir/tahun, masing-masing seberat 5kg/buah. Padahal harga durian kini rata-rata Rp 10.000/kg. Tunggu apalagi? Peluang untuk kaya dengan berkebun durian telah menanti. (32)
Manajemen Produksi Tanaman Buah
Buah-buahan Sari Diulas dalam bab ini perencanaan sistem produksi, meliputi pemilihan jenis buah, penentuan skala usaha, pemilihan dan pengadaan lahan, penentuan waktu produksi, dan pengaturan tenaga kerja. Selain itu diulas pula pengendalian produksi, meliputi jenis-jenis buah, sifat buah, agroklimat, budidaya dan pemberantasan hama. Uraian dilengkapi tabel sentral produksi beberapa jenis buah di Indonesia, daerah pengembangan tanaman buah-buahan, dan jenis buah komersial.